Saturday 29 April 2017

Finanznachweis: Bukti Finansial Bagi yang Mau Kuliah di Jerman

Harusnya hari ini aku ikut pengajian, apa daya perut sakit lagi jadinya ngerem aja di rumah. Nyuci piring udah, makan udah, rebahan bosen, gerak sakit, baca-baca literatur sekolah juga udah, ngapain lagi ya?

Akhirnya iseng-iseng ngerangkum informasi tentang Finanznachweis atau bukti finansial yang banyak banget orang tanyain di grup bikinan temenku. Padahal aku belum nanya yang empunya grup, tapi aku main bikin aja itu dokumen, maafkan ya :(

Abisannya banyak banget yang nanya mengenai uang 8040 Euro yang harus ada di rekening. Masih mending kalau yang nanya satu orang, lah ini banyak dan berkali-kali, lama-lama kan yang jawab males ya? Kalau males jawab ntar jadinya kayak grup sebelah, udah ribuan anggotanya eh ga keurus gara-gara banyak banget orang nanya hal yang sama dan males juga jawabnya lama-lama, ujung-ujungnya jawabannya "tanya Google" atau ga dijawab sama sekali. Lah orang kalau tanya Google kan ngapain ya bikin grup? Grup kan dibikin biar kita semua bisa sharing.

Gimana ya caranya masukin pdf ke blog? hahahaha karena tuan suami lagi kerja, jadi isi dokumennya aku copy paste aja disini ya. Gini isinya:



Katanya kuliah di Jerman butuh duit 8040 Euro ya? Kok banyak amat, katanya kuliah di Jerman gratis, lantas itu duit 8040 Euro buat apaan? Ada ga sih caranya biar tetep bisa kuliah di Jerman tanpa pake duit 8040 Euro di rekening?.

Saking banyaknya yang nanya kayak gini, maka izinkan aku ya admin grup buat bikin dokumen ini, biar yang mau nanya-nanya tentang 8040 Euro atau Verpflichtungserklärung bisa baca langsung buka dokumen ini.

Q: Apakah studi di Jerman gratis?
A: Ya dan tidak, karena di beberapa Bundesland sudah ada Universitas yang kembali menerapkan Studiengebühren kepada mahasiswanya.

Q: Ada juga Universitas yang mengharuskan mahasiswa bayar biaya sekitar 200 300 Euro setiap semesterannya, itu biaya apa? Itu Studiengebühr kah?
A: Itu disebut dengan Semesterbeitrag yaitu biaya yang harus dibayar oleh mahasiswa setiap semesternya. Biaya tersebut mencakup Studierendenwerksbeitrag (dialokasikan untuk makanan di Mensa, Studentenwohnheim, dll), Studierendenschaftsbeitrag, Semesterticket (biar kamu bisa naik bus gratis dan ga lagi jadi penumpang gelap :p) dan Studienausweis.

Q: Terus kalau biaya semesterannya murah begitu, kenapa yang diminta malah 8040 Euro? Itu banyak loh, uang semua, ga mix pake daun, jadi 8040 Euro itu untuk apa?
A: Uang 8040 Euro itu untuk Lebenshaltungskosten kamu selama satu tahun di Jerman, kayak bayar sewa kamar, pulsa, makan, jalan-jalan, internet, dll sebulannya kurang lebih 670, malah menurut DAAD buat Lebenshaltungskosten mahasiswa sekarang jatohnya jadi 794 Euro per bulannya.

Quelle: www.daad.de

Q: 8040 Euro kann banyak tuh, bisa ga kalau uangnya yang ada di rekening kita itu setengahnya atau sepertiganya dari 8040 Euro?
A: Ya dan tidak, tergantung kebijakan Ausländerbehörde masing-masing, jadi sebaiknya ditanyakan langsung ke Ausländerbehörde.

Q: Pernah denger yang namanya Verpflichtungserklärung, itu apa sih?
A: Verpflichtungserklärung adalah surat pernyataan yang memiliki kekuatan hukum yang digunakan sebagai pernyataan bahwa penjamin bertanggungjawab sepenuhnya terhadap orang yang dijamin selama orang yang dijamin melakukan suatu kegiatan (z.B. Sprachkurs, Studienkolleg, Studium, usw.) sampai kegiatan tersebut selesai.

Q: Kalau kegiatannya terputus ditengah jalan, berarti Verpflichtungserklärung-nya tidak berlaku?
A: Tidak. Jadi harus bikin Verpflichtungserklärung yang baru.

Q: Katanya kalau ada Verpflichtungserklärung ga usah ada 8040 euro di rekening?
A: Iya dan tidak. Iya karena penjamin menjamin kelangsungan hidup orang yang dijamin selama studi misalnya. Jadi penjamin harus membiayai segala jenis tagihannya, seperti sewa rumah, uang semesteran, pulsa dll.

Q: Kalau misalkan penjamin hanya mau memberi Verpflichtungserklärung doang, tapi uangnya kita yang nyari sendiri, itu bisa?
A: Bisa saja, selama pendapatan sebulan memenuhi kebutuhan sehari-hari (sewa rumah ga nunggak, asuransi kebayar, dll).

Q: Emang kalua sampai nunggak dan dapat Mahnung kenapa?
A: Kalau sampai kamu dapat Verpflichtungserklärung dari seseorang dan kamu terjerat kasus hukum seperti ngutang (termasuk utang GEZ) dan dapat Mahnung, yang kena masalah bukan hanya kamu sebagai tersangka pengutang, tapi juga penjamin yang memberi kamu Verpflichtungserklärung akan kena juga dampaknya. Makanya untuk dapet Verpflichtungserklärung itu sulit, sulit buat dapet kepercayaannya dari penjamin.

Q: Tapi ada nih kenalan yang mau bikinin Verpflichtungserklärung, cuma dia ga tahu gimana caranya, gimana dong?
A: Kalau kasusnya kayak gitu, kamu dan penjamin tinggal pergi ke Ausländerbehörde dimana kalian tinggal (kalau kamu dan penjamin kamu beda tempat tinggalnya maka Verpflichtungserklärung dibuat di kota tempat penjamin tinggal), bawa Reisepass dan Ausweis dari penjamin dan yang dijamin, bukti pendapatan selama 3 bulan terakhir, isi formulir untuk Verpflichtungserklärung (disediakan Ausländerbehörde) dan bayar biayanya sebesar 25,- Euro.

Q: Kalau yang bikin Verpflichtungserklärung-nya orang tua yang tinggal di Indonesia bisa nggak?
A: Iya dan tidak. Tergantung Ausländerbehörde dimana kamu tinggal, jadi sebaiknya konsultasikan dulu dengan Ausländerbehörde setempat.

Q: Ausländerbehörde bilang aku boleh buat Verpflichtungserklärung dari orang tua di Indonesia, gimana kalau gitu caranya?
A: Orang tua kamu harus datang ke notaris, bikin surat pernyataan di atas materai dan di stempel oleh notaris yang isinya menyatakan bahwa orang tua kamu bersedia dan sanggup untuk membiayai finansial kamu selama studi di Jerman dengan biaya bulanan sejumlah berapa. Disurat tersebut harus tercantum nama jelas orang tua kamu, pekerjaannya, nomor identitas diri juga nggak lupa nama kamu yang merupakan orang yang dijamin. Kalau udah selesai, dokumen tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, beserta dengan slip gaji 3 bulan terakhir. Slip gaji bisa diterjemahkan bisa juga nggak, secara itu nominal uang dan semua orang juga ngerti kalau urusannya uang tanpa harus diterjemahin 😊 kalau udah gitu, tinggal kamu lampirin pas kamu ke Ausländerbehörde, jangan lupa Kontoauszug 3 bulan terakhir biar ada buktinya bahwa orang tua bener-bener ngirim uangnya.

Q: Rekeningnya bisa rekening biasa atau harus deposito?
A: Ada yang pakai rekening biasa tapi pihak Ausländerbehörde mengharuskan deposito sebagai syarat. Jadi si rekening tabungannya yang pakai Sperrvermerk (biar ga bisa diambil setiap saat mungkin ya).

Gitu isi dokumennya. Abisnya banyak banget yang nanya, yaiya lah semua orang kalau masalah uang pasti nanya detail banget dan 8040 Euro itu kan buanyaaaaakkk, jadi wajar kalau mereka nanya berkali-kali. 





--Viel Glück--



No comments:

Post a Comment

Kerja Sambilan di Jerman (Part II): Kerja (Sebagian Gelap) di Sembilan Tempat yang Berbeda

Bulan-bulan pertama setelah aku keluar dari rumah Gastfamilie  merupakan bulan-bulan yang sulit banget buat aku. Gak hanya dari segi keuanga...