Saturday 13 December 2014

Aupair: Apakah Aupair itu? (Part I)

Semenjak muka gw naik cetak, gw kebanjiran permintaan pertemanan dari seluruh pelosok Indonesia serta pesan-pesan yang bernada sama "Mbak, ceritanya menginspirasi, gimana sih biar bisa seperti itu? Boleh kan berbagi pengalaman, blablabla tralala...". Semua yang mengirim pesan ke gw memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang lulusan SMA, ada yang baru masuk kuliah, ada yang lagi kuliah dan masih sekolah bahkan ada juga yang udah kerja. Diantara mereka ada yang pernah belajar bahasa Jerman, ada yang belum sama sekali tapi jago bahasa Inggris, atau bahkan ga bisa dua-duanya tapi berniat ingin belajar.

Sebenernya Aupair ini apa sih? Kerjakah? Bisa dapat banyak uang dari Aupair? Bisa ngirim ke Indonesia ga kira-kira tiap bulannya? Apakah jadi Aupair enak? Kalau ga enak, apa yang bikin jadi ga enak? Uang yang dikeluarin waktu ke Jerman berapa? Selama di Jerman dikirim uang oleh orang tua ga? Pertanyaan-pertanyaan sejenis gitu yang selalu gw terima dan gw selalu berusaha untuk jawab sebisa gw, setahu gw dan gw saranin liat blog gw karena gw ga bisa balas semuanya dengan rinci pada puluhan orang (sorry :( ). Setelah gw cek, meine Güte ternyata gw belum membahas Aupair itu apa, mein Fehler :(

Aupair itu kalian tinggal di keluarga asing, menumpang disana dan dapat makan serta tinggal gratis yang bertujuan untuk saling mempelajari budaya masing-masing baik segi kultur maupun bahasa. Jadi, hal mendasar adalah ketertarikan terhadap bahasa dan penguasaan bahasa yang digunakan di negara tempat kalian Aupair. Karena Aupair termasuk win-win-solution, maka selain menerima makan dan tinggal secara gratis serta asuransi kesehatan yang dibayar oleh keluarga, kalian juga harus memberikan sesuatu pada keluarga tersebut yaitu pertolongan dalam mengurus anak dan mengurus rumah. Banyak yang beranggapan bahwa Aupair kerjanya hanya main dengan anak, ini kurang tepat. Namanya anak-anak, kalau bermain pasti berantakan, jadi Aupair dan anak harus beresin mainan-mainan ini, selain itu juga Aupair bertanggung jawab atas kerapian dan kebersihan kamar serta kamar mandi anak, jadi jangan kaget kalau suatu saat disuruh sikat kamar mandi, toilet, ganti sprei, sortir baju anak, dan lain-lain.

Kenapa suatu keluarga butuh Aupair? Karena disaat anak pulang dari sekolah, orang tua masih berada di tempat kerjanya. Anak biasanya pulang jam 13.00 atau jam 16.00 dan jika anak pulang di saat jam makan siang, Aupair juga harus menyiapkan makanan (bisa manasin atau bahkan masak) untuk dimakan oleh anak dan juga kalian. Jadi disarankan untuk bisa masak!!!

Jam kerja Aupair beragam, tergantung kesepakatan dengan keluarga tersebut. Diaturannya sih Aupair ga boleh kerja lebih dari 30 jam seminggu, berarti sehari hanya 5 sampai 6 jam, tapi banyak Aupair yang melakukan kesalahan disini. Mereka hanya berpegang pada aturan 5-6 jam tersebut, sedangkan yang kedudukannya lebih kuat adalah kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh pihak Gastfamilie dengan Aupair (Vertrag). Biasanya di Vertrag diisi dengan jam kerja standar Aupair, tapi ada juga yang namanya kesepakatan tidak tertulis dan pasti calon Gastfamilie bertanya pada Aupair apa tidak keberatan bekerja lebih dari waktu yang telah ditentukan tersebut. Kalau dari awal kalian sudah tahu kerjanya 7 sampai 9 jam sehari, dan kalian menyetujuinya tapi mengeluh setelah berada disini karena selalu kerja lebih dari 5 atau 6 jam, itu kesalahan kalian karena terlalu terburu-buru mengambil keputuan, biasanya alasannya karena takut ga ada keluarga lain yang mau ambil. Kalau gitu caranya, berarti resiko di tanggung sendiri, selektif dalam memilih keluarga.

Aupair ini emang harus bisa bahasanya ya? Iya karena di beberapa negara sertifikat kemampuan bahasa menjadi salah satu syarat penting sebagai salah satu kelengkapan dokumen dalam pengajuan visa. Lantas Aupair itu bisa dimana aja? Apa hanya Jerman? Tidak. Aupair bisa dimana-mana, bisa Jerman, Belanda, Prancis, Belgia, Italia, Australia, Amerika, Inggris bahkan Arab Saudi. Hanya tolong dicatat, tidak semua negara menerima Aupair berstatuskan kewarganegaraan Indonesia. Amerika dan Inggris silahkan hapus dari pikiran kalian, karena itu tidak akan mungkin. Jika kalian mendapat aplikasi Aupair dari negara tersebut, maka abaikan karena kalian hanya buang-buang waktu saja.

Sorry, but there are no visas available to Indonesian nationals to come to the UK as an au pair. So either the family in the UK do not know the regulations or this could be a scam, eventually attempting to get your money or ID information.

Best Wishes BAPAA

Negara-negara lainnya yang terima Aupair dari Indonesia gw ga tau mana aja, jadi coba aja search sendiri di Google, kemana kalian inginnya.

Batas umur untuk menjadi Aupair adalah 18 hingga 25 tahun, bahkan beberapa bisa sampai dengan batas umur 27 tahun. Sayangnya proses pengajuan visa Aupair ke Jerman yang dulu mudah dan relativ cepat (ke negara lain ribet dan lama), sekarang semakin rumit karena calon Aupair diharuskan untuk menulis CV dan surat motivasi kenapa ingin Aupair. Terdengar sepele, cuma CV dan surat motivasi doang, tapi jangan salah, banyak yang gugur disini. Sebagai contohnya temen gw visanya ditolak karena "mata kuliah Teknik Perikanan dan Perairan tidak berhubungan dengan Aupair" atau satu lagi ditolak dengan alasan "pekerjaan di Cafe tidak ada hubungannya dengan melakukan Aupair". Temen gw yang lain disurat motivasi nulis "setelah Aupair ingin melanjutkan studi di Jerman" dan visanya ditolak dengan alasan "setelah masa Aupair selesai maka eks-Aupair harus pulang dan jika berniat untuk melanjutkan studi maka sudah ada rencana untuk tidak kembali ke Indonesia", tapi temen yang lainnya lagi pakai alasan tersebut, lancar-lancar aja visanya. Jadi, berdoa yang kenceng.

Walaupun kalian dianggap anggota keluarga disini, tidak menutup kemungkinan bahwa kalian akan kena amukan Gastfamilie karena "kesalahan" yang kalian perbuat. Mungkin menurut kalian apa yang kalian lakukan itu tidak "fatal" tapi belum tentu menurut Gastfamilie kalian. Bulan kemaren, kenalan gw di Facebook yang jadi Aupair udah 6 apa 7 orang yang diberhentikan oleh keluarganya, dan dikasih dua minggu untuk menemukan keluarga baru, jika tidak maka harus kembali ke Indonesia. Ada nih temen gw yang kena damprat keluarganya karena menyalakan pemanas ruangan dengan batas maksimum sedangkan salah satu jendela terbuka. Cuma satu padahal, tapi dimarahin abiss-abisan seolah-olah dia abis goreng kucing tetangga. Setiap keluarga punya aturan yang harus ditaati oleh semua anggota keluarganya dengan tanpa terkecuali.

Hhhhhmmmm... Apalagi ya? Ntar deh gw bikin part 2 nya, ini udah kepanjangan soalnya :D

No comments:

Post a Comment

Kerja Sambilan di Jerman (Part II): Kerja (Sebagian Gelap) di Sembilan Tempat yang Berbeda

Bulan-bulan pertama setelah aku keluar dari rumah Gastfamilie  merupakan bulan-bulan yang sulit banget buat aku. Gak hanya dari segi keuanga...