Saturday 20 June 2015

Trip: Silvester 2012 di Berlin

Tahun baru atau Silvester pertama gw di Jerman gw lalui di Berlin. Sebenernya ini tahun baruan pertama dalam hidup gw karena sebelum-sebelumnya gw selalu melewati tahun baru di rumah aja. Awalnya tahun baru saat itu mau gw lalui di rumah juga bareng temen-temen karena saat itu ada Ara, Hanna dan Shohwah lagi main ke rumah, cuma mendadak Ade ngabarin kalau dia mau ke Berlin dan Ara secara spontan bilang "Kenapa ga ikut aja kita tahun baruan disana?".

Secara tahun baru 2012 jatuh di awal minggu, otomatis gw langsung jawab ga karena gw pasti harus gawe. Ara maksa banget gw buat ngomong ke Babeh dan akhirnya gw beranikan untuk ngomong dan Babeh bilang gw boleh ke Berlin, yaaaaiiiyyyyy..

Kami (Ara, Hanna, Shohwah dan gw) berangkat hari minggu pagi pake kereta jam 07.00 menuju ke arah Neustadt (Weinstraße) buat jemput Ade, dari situ kami lalu menuju Mainz buat nganterin Hanna pulang karena dia belum bilang GF nya kalau dia mau ikut tahun baruan. Cuma lagi-lagi kami paksa dia buat tanya dan akhirnya dia jadi ikut, yeesss, artinya harga tiket jadi murah. Saat itu kami pake tiket Schönes Wochenende Ticket seharga € 40 yang bisa dipakai untuk lima orang, jadi € 40 itu kami bagi berlima dan per orangnya bayar € 8. Karena SW tiket cuma bisa dipakai di kereta lambat, perjalanan kami ke Berlin cukup makan waktu. Dimulai dari jam 07.00 sampai-sampai di Berlin jam 20.00 an kurang lebih. Kondisi perjalanan saat itu juga bener-bener padat, banyak orang yang mau ke Berlin untuk tahun baruan juga sehingga kami ga bisa dapet tempat duduk, akhirnya kami selonjoran di lantai kereta dan maen permainan adu jempol dan sukses diliatin penumpang kereta yang lain yang tertarik dengan apa yang kami mainkan.

Adu jempol
Sesampainya di Berlin Hbf kami nunggu Rini karena saat itu kami mau nginap di tempatnya dia. Buat ngehemat biaya hotel biasanya sebelum berangkat kami post di grup barangkali ada orang Indonesia yang tinggal di kota tersebut dan bersedia untuk kami repotkan hehehe.

Sampai di rumah Rini kami langsung siap-siap untuk tidur karena besok paginya harus keluar untuk jalan-jalan. Waktu itu kami beli Tageskarte Berlin dengan harga € 7,xx yang Rini bilang harus kami stempel di mesin validasi sebelum kami naik kereta.

Di Depan Berlin Hauptbahnhof


Ki-Ka: Shohwah, Ade, Ara, Gw
 
Ki-Ka: Hanna, Shohwah, Gw, Ade

Di depan Bundestag

Brandenburger Tor


Europa Center yang melegenda, kirain apaan, ternyata mall doang -_-

Hari itu kami seharian jalan-jalan di Berlin, foto depan Brandenburger Tor dan kami juga membiarkan Passport kami distempel disana pakai stempel macem-macem mulai dari jamannya DDR dulu, nur zum Spaß, tapi ngestempel gini kalau ga salah bayar 2 Euro, terus kami juga selanjutnya ke Check Point Charlie, Potsdam, ke gedung Bundestag walaupun cuma nampang di depannya doang ahahaha dan tempat lainnya di Berlin. Sebelum jam 20.00 kami sudah mulai masuk arena sekitar Brandenburger Tor, rencananya kami mau merangsek sampe ke depan panggung gede. Penjagaannya ketat banget lah, tas kami diperiksa dengan sedetail-detailnya, setelah beres periksa kami boleh masuk. Polisi udah banyak berjejer disitu, karena kami badannya kecil-kecil, jadi kami bikin barikade gitu, saling gandengan tangan supaya nggak hilang di tengah-tengah lautan manusia. Kami yang kecil-kecil ini berhasil maju ke dekat panggung besar sampai akhirnya keluarlah PSY dengan Gangnam Style nya yang alhasil membuat manusia yang mungkin jumlahnya ribuan itu serempak joget Gangnam Style. Kami agak kelimpungan disini karena secara otomatis kami yang udah ada di depan ketarik lagi kebelakang. Setelah kami sampai depan panggung, ternyata rasanya melelahkan, jadinya kami cuma selonjoran, kedinginan, kelelahan, ngantuk tapi pengen nonton pesta kembang api.


Tiga manusia yang tiba-tiba ikut nimbrung waktu Hanna, Ade dan gw lagi mau foto

Ternyata kembang apinya gede banget, langit tiba-tiba jadi terang dengan cahaya warna-warni, baguuussss banget. Setelah pesta kembang api selesai, kami perlahan ninggalin venue menuju Berlin Hauptbahnhof tapi karena kami belum ke Alexanderplatz dan juga belum ke Weltuhr, akhirnya kami memutuskan untuk kesana, jalan kaki. Pilihan yang sangat salah, karena keliatannya aja itu Fernsehturm deket, ternyata jauh maaaakkkkkk. Pulangnya kami pakai tiket Quer-Durch-Land untuk berempat, yang harga tiket per orangnya 42 Euro dan setiap penumpang selanjutnya 4 Euro jadi itungannya per orang bayar 13,5 Euro. Beruntung kami dapet kereta yang nggak banyak pindahnya, jadi sepanjang jalan kami tidur dengan nyenyak dan nggak sadar kalau tukang kontrol tiket udah nyamperin sampai 3x tapi nggak ada satu di antara kami yang bangun ahahahaha...

Thursday 4 June 2015

Resep: In the Kitchen, Masak 3x Sehari Kayak Minum Obat :p

Minggu kemaren pas akhir pekan gw minep di rumahnya Ima, dari hari Sabtu udah diniatin banget kalau besoknya gw akan bangun siang karena hari itu perut gw lagi ga bersahabat setelah sebelumnya diisi nasi, mungkin karena udah lama ga makan nasi jadi sekalinya makan nasi perut langsung kram dan itu sakit banget :(

Sialnya gw jam 7 udah bangun, mata ga bisa diajak kompromi buat tidur lagi bahkan cuma merem-merem ayam pun ga bisa. Mau ngajak ngobrol Ima juga ga bisa secara dia masih aja tidur sambil mangap di sebelah gw, cuma si bocah, Ilyas, yang saat itu udah bangun dan dia juga ga bisa gw ajak main karena lagi anteng banget nonton Mickey Mouse Wunderhaus di laptop. Setengah merem gw turun sampe dapur, Gastmutter Ima hari itu kerja dari jam 6 pagi jadi gw bebas keluyuran di dapur tanpa degdegan harus basa-basi di pagi hari. Mata gw celingukan ngeliat apa yang bisa diolah buat dijadiin sarapan, akhirnya mata gw nangkep toast yang masa kadaluarsanya besok, sayang kalau dibuang. Terus tangan gw buka kulkas, nemu telor sama keju parut sama daun bawang dikiiiiittt banget. Kepikiran buat bikin toast telor yang suka ada diposting orang di internet, akhirnya jadi deh, tadaaaaa....




Bahan-bahan:

  • Roti tawar
  • Telur sesuai jumlah roti
  • Butter, kalau suka
  • Daun bawang, iris halus
  • Garam
  • Merica
  • Keju parut

Cara membuat:
  • Panaskan oven 200' C
  • Roti tawar  di garisin pinggirannya pakai pisau, tapi jangan sampai putus, terus teken-teken pake sendok, olesi butter kalau suka.
  • Crack telur di atas toast, taburi garam, merica lalu keju parut dan daun bawang.
  • Panggang sampai dengan tingkat kematangan yang di suka.
  • Angkat lalu siap disantap
Gampang banget kan? Enak makan pas anget-anget sama saus sambal botolan yang pedes terus si telur kuningnya ga kering-kering banget biar ga seret di tenggorokan. Minumnya susu coklat dingin, mantap lah hahahaha.

Selesai sarapan sekitar jam 10an langsung siap-siap buat bikin menu makan siang. Rencananya hari itu mau bikin Rinder Schmorbraten alias semur ala jerman. Udah diniatin dari hari sebelumnya kalau hari itu kami mau masak semur jerman, makanya udah belanja aja dari hari Sabtunya karena ya toko-toko di Jerman kalau minggu tutup. Ini hasilnya semurnya, tampak atas doang karena pas dimakan ga bisa foto, rebutan sama bocah soalnya -__-



Bahan-bahan:

1 kg Daging sapi, potong kotak-kotak
2 bh Bawang bombay, cincang
4-5 bh Tomat merah, rebus 1-2 menit, kupas kulitnya, cincang*
2 Blok Penyedap rasa rasa sapi
1 lt Air
3 bh Zucchini, potong tipis, panggang di wajan, sisihkan
Garam
Merica
Oregano
Basilikum
Minyak 


Cara Membuat:
  • Panaskan minyak di wajan, tumis daging sampai kecoklatan. 
  • Setelah daging kecoklatan, masukan bawang bombay, tumis hingga harum, setelah harum masukkan potongan tomat, aduk-aduk.
  • Setelah bawang bombay dan tomat layu, masukkan kaldu blok dan air, aduk-aduk lalu masak sampai mendidih.
  • Panaskan oven dengan suhu 200' C.
  • Masukan merica, basilikum dan oregano. Bila kurang garam, bisa ditambahkan garam sesuai selera. Kalau tidak suka basilikum dan oregano, bisa juga kedua bahan ini dilewat, rasanya masih tetep enak kok ^^
  • Setelah oven panas, masukkan daging ke dalam oven dan panggang selama 1,5 sampai dengan 2 jam.
  • 15 menit terakhir, keluarkan oven, tata potongan zucchini di atasnya, taburi keju lalu panggang kembali sampai keju meleleh atau kecoklatan.
  • Angkat lalu sajikan.

Selama proses masak, jumlah air pasti akan berkurang, jadi atur-atur aja suhu dan waktunya sesuai dengan yang diinginkan :)

Enaknya dimakan anget-anget sama kentang rebus, atau sama baguette juga enak, kalau sama nasi gw belum pernah coba sih, mungkin kalian bisa coba dan kasih tahu gw gimana rasanya. Temennya temen gw sih bilang ini makanan enak banget, kayak makanan di Mensa (Cafetaria kampus) katanya dan akan lebih enak lagi kalau di tambahin potongan terong ungu, cumanya kan temen gw ga suka terong jadi terima nasib harus puas dengan zucchini. Ah iya, buat tomat kalau mau ga direbus dulu juga bisa, entar rasanya ada asem-asemnya gitu, seger.

Setelah masak dua ronde hari itu, Ima ngajakin untuk bikin tiramisu. Oh Gott, gimana mau kurus ini pipi kalau makannya kayak begitu ya? Tapi apa daya, gw ga bisa nolak, atau karena emang kepengen juga ya? Hahahaha. 




Bahan-bahan:
  • 4 btr Kuning telur
  • 500 ml Krim kocok dingin
  • 10 sdt Gula pasir
  • 250 gr Keju Mascarpone
  • 5 sdm Bubuk Cappucino
  • 300 ml Susu dingin
  • 5 gr Vanilla Bourbon 
  • Lady Finger secukupnya
  • Coklat bubuk untuk taburan

Cara membuat:
  • Panaskan panci yang diisi dengan air hingga mendidih, matikan apinya, angkat. Kuning telur dicampur dengan gula pasir dan Vanille Bourbon dikocok di dalam wadah yang disimpan di atas air yang telah mendidih tadi, kocok sampai warnanya berubah menjadi kuning pucat dan mengental, sisihkan.
  • Kocok krim sampai mengental, lalu masukan Mascarpone ke dalamnya, kocok kembali.
  • Setelah tercampur, masukan kocokan telur ke dalam campuran Krim dan Mascarpone, kocok kembali sampai tercampur rata.
  • Bubuk Cappucino dan susu dicampurkan dalam cangkir lalu celupkan lady finger satu persatu, susun di dalam loyang.
  • Masukan kocokan krim lalu susun kembali lady finger di atasnya, ulangi sampai dengan campuran krim habis.
  • Taburi bubuk coklat di atasnya lalu simpan di freezer 3 sampai 4 jam.

Rasanya enak banget lah, teksturnya juga bagus, ga terlalu manis juga jadi ga bikin gigi gw berasa mau lepas hahahaha. Selamat mencoba ya, dijamin ga nyesel. Mudah-mudahan kalian beneran nyoba, gw ga mau soalnya gendut sendirian ahahhahahaa

Kerja Sambilan di Jerman (Part II): Kerja (Sebagian Gelap) di Sembilan Tempat yang Berbeda

Bulan-bulan pertama setelah aku keluar dari rumah Gastfamilie  merupakan bulan-bulan yang sulit banget buat aku. Gak hanya dari segi keuanga...