Saturday 8 November 2014

DSH (Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang)

Wow, ternyata gw punya blog dan ternyata masih hidup sampai saat ini - kirain bakal mati kayak rekening yang tiga bulan ga dikasih makan. Hampir dua tahun ternyata dari kali terakhir gw nulis blog ini, banyak susah yang diumpetin, banyak senang yang sayangnya ga bisa dipamerin, kegagalan yang malu-maluin, kesuksesan yang bikin gw jadi disebelin, tawa yang bikin gw dikira gila dan lain sebagainya.

Iseng-iseng mulai nulis lagi setelah kemaren-kemaren terlibat dengan yang namanya DSH (Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang) yang emang bener-bener duuhhhh susah dan hese. Sesusah itukah? Iya. Iya susah kalau kalian ga belajar dan nulisnya lama kayak gw dan begonya ga tahu itu jam berapa, efek kebiasaan liat jam di HP jadi sekalinya HP dimatiin gagal deh ujiannya -_-".

Sebenernya kalian tahu ga sih apa itu DSH? Dari namanya mungkin bisa ditebak bahwa si DSH ini ujian bahasa Jerman untuk perguruan tinggi, gitu lah kira-kira terjemahan asalnya. Kalau ga ada si DSH ini, maka kalian ga bisa kuliah di Jerman. Doch, sebenernya bisa juga pake ujian bahasa lainnya cuma untuk kali ini kita stay aja di DSH based on judul. Ok lanjut..

DSH ini diselenggarakannya oleh beberapa Universitas dan Fachhochschule (sejenis sekolah tinggi keahlian) di Jerman yang biasanya diselenggarakan sekitar dua sampai lima kali dalam satu tahun. Level kesulitan bahasanya mulai dari B1 sampai dengan C1 dan yang paling banyak muncul yaitu 25% B2 dan sisanya C1. Materi yang diujiankan terdiri dari dua bagian yaitu ujian tulis dan ujian lisan, dimana ujian tulis memuat empat kompetensi yaitu Verstehen und Verarbeiten eines Hörtextes (Hörverstehen), Leseverstehen und wissenschaftssprachliche Stukturen, dan Vorgabenorientierte Textproduktion. 

Kita punya waktu sekitar 80 - 90 menit untuk mengerjakan Verstehen und Verarbeiten eines Hörtextes (Hörverstehen). Teksnya panjangnya kebangetan dan cuma dikasih dengar dua kali aja, dua kali, coba bayangin. Setelah denger satu kali, lalu dibagikan itu lembar isian atau soal atau kalau udah duluan dibagikan berarti saat itulah teks boleh dibalik. Baca soal-soalnya dan bikin poin-poin penambah di kertas coret-coretan kalian supaya nanti disaat poin tersebut dibacakan, kalian bisa dengan mudah menulis isinya walau dikenyataan sebenernya tetep aja susah. Setelah teks dua kali dibaca, maka waktu untuk mengerjakan soal-soal tersebut dimulai, sekitar 50 menit. Jadi 10 menit untuk teks pertama, 10 menit berikutnya untuk teks kedua dan 50 menit untuk mengerjakan soal.

Kalau 90 menit pertama sudah selesai maka pengawas dengan buasnya akan mengambil lembar jawaban kalian, jangan berharap dikasih belas kasihan yang ada kertasnya sobek karena situ rebutan kertas sama pengawas. Masuk bagian ujian kedua yaitu Leseverstehen und wissenschaftssprachliche Stukturen, yang isinya teks yang sangat panjang dan harus di isi soalnya yang biasanya terdiri dari pilihan ganda dan uraian atau sialnya uraian semua. Uraian tersebut isinya jangan sama persis plek kayak yang ada di teks, harus di ubah-ubah gitu kalau ga kalian ga akan dapat nilai. Jumlah soalnya biasanya lima sampai sepuluh soal untuk teks dan begitu pula untuk wissenschaftssprachliche Stukturen, jadi totalnya 20 dan kalian punya waktu untuk mengerjakan soal tersebut selama 90 menit. Pengalaman yang udah kemaren, biasanya 60 menit untuk ngerjain teks dan sisanya untuk wissenschaftssprachliche Stukturen.

Kompetensi terakhir yang diujiankan yaitu Vorgabenorientierte Textproduktion, dimana kalian harus menulis teks dari diagram, grafik, tabel atau gambar yang ada. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan bagian ini yaitu 60 menit dan biasanya teks yang ditulis kurang lebih harus terdiri atas 200 kata. Caranya bisa tahu itu 200 apa belum? Dihitung!!! Poin soalnya sih biasanya cuma tiga, yaitu: nulis judul dan sumber dari berita tersebut, apa yang menarik perhatian kalian disitu dan bagaimana kondisi tema tersebut dinegara asal kalian serta apa pendapat kalian dan bagaimana solusinya.

Dari ujian sampai pengumuman kelulusan biasanya berjarak satu atau dua hari mungkin juga tiga. Kalau kalian lulus maka kalian akan diundang untuk mengikuti die mündliche Prüfung atau tes lisan yang untungnya cuma 15 atau 20 menit sodara-sodara. Temanya sama seperti dalam Vorgabenorientierte Textproduktion cuma bedanya ini ga ditulis dan ga harus terdiri atas 200 kata. Yang kalian hadapi bukan lagi kertas dan pena melainkan manusia hidup, iya betul manusia dan dia hidup, karena di ujian tertentu yang kalian hadapi itu komputer yang bersuara. Cuma ga semua orang harus ikut ujian lisan, ada beberapa aspek yang membebaskan seseorang dari ujian lisan, yang pertama dia ga lulus dan yang kedua mungkin nilainya sangat bagus atau bisa juga karena dia ikut kursus disana dan pengujinya sudah tahu kemampuan lisan orang tersebut. Hanya penguji yang tahu.

Terus kalau DSH udah beres, apa bisa langsung diterima di universitas? Belum tentu karena nilai DSH kalian harus sesuai dengan ketentuan yakni DSH 2. Ada empat nilai sebenernya di DSH:
1. Ga lulus
2. DSH 1: kalau jumlah akumulasi dari ujian tulis dan lisan ga lebih dari 57% (Niveau B2 des GERR1)
3. DSH 2: ini udah bisa masuk universitas dan nilai DSH 2 ini didapat jika nilai ujian tulis dan lisan sekitar 67% (Niveau C1 des GERR)
4. DSH 3: yang ini keren banget, karena nilai akumulasinya 82% (Niveau C2 des GERR) 

Nah, mumpung masih ada waktu jadi belajar dari sekarang, latihan dengerin artikel sambil nulis poin pentingnya, baca koran lalu coba ambil kesimpulannya dan diskusi mengenai tema tersebut bisa lisan atau tulis, dan latihan gramatik karena gramatik yang keluar di DSH itu ga lebih dari 15 macem, kurang malah :D

Kalau mau cari info mengenai jadwal DSH bisa dibuka disini.

Na dann, viel Erfolg...





1GERR = Gemeinsamer europäischer Referenzrahmen.


2 comments:

Kerja Sambilan di Jerman (Part II): Kerja (Sebagian Gelap) di Sembilan Tempat yang Berbeda

Bulan-bulan pertama setelah aku keluar dari rumah Gastfamilie  merupakan bulan-bulan yang sulit banget buat aku. Gak hanya dari segi keuanga...